Pengembangan Aplikasi Virtual Reality Triage: Analisis Tingkat Keparahan dan Penentuan Emergency Severity Index untuk Mahasiswa Keperawatan dalam Menangani Pasien di Ruang IGD

Aplikasi Virtual Reality ini dirancang untuk melatih ketrampilan klinis bagi mahasiswa keperawatan dalam melakukan triase di ruang Instalasi Gawat Darurat. Aplikasi ini dapat memberikan simulasi dengan kondisi secara realistis yang memungkinkan mahasiswa dapat menentukan prioritas pasien untuk mendapatkan penanganan terlebih dahulu dengan cepat dan tepat. Pasien dapat dihadirkan sesuai permintaan, tidak perlu sewa talent atau atur jadwal dengan pihak rumah sakit untuk pembelajaran praktikum skilllab sehingga pembelajaran lebih fleksibel tanpa batasan ruang dan waktu.

Fitur dan Skenario Aplikasi

  1. Kasus Pasien Acak
    Perawat diberikan 2 kasus pasien secara acak dengan kondisi nyeri dada dan kecelakaan luka gores untuk melibatkan mahasiswa dalam skenario yang beragam.
  2. Skreening dengan Algoritma
    Perawat melakukan skrining dengan menjawab pertanyaan dari algoritma tertentu yang ditampilkan dalam jendela popup dengan batasan waktu kurang dari 0:59 detik.
  3. Hasil Skrining Emergency Severity Index (ESI)
    Perawat mendapatkan hasil skrining Emergency Severity Index, dan jika jawaban sesuai maka dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam penanganan pasien.
  4. Tindakan “Code Blue Button”
    Perawat melakukan tindakan darurat dengan menekan tombol Code Blue jika menemui pasien dengan kasus nyeri dada yang memerlukan respon cepat.
  5. Informasi dan Arahan dari Dokter
    Perawat mendapatkan informasi arahan lebih lanjut dari dokter sesuai hasil skrining Emergency Severity Index untuk penanganan lebih lanjut.
  6. Pemandu Pasien ke Ruang Tindakan
    Perawat mengantar pasien dari ruang tunggu masuk ke ruang tindakan sesuai dengan tingkat keparahan yang ditentukan oleh hasil skrining Emergency Severity Index.

Fitur dan skenario ini dirancang untuk menciptakan pengalaman pelatihan skillab yang interaktif dan mendalam, menguji kemampuan perawat dalam menangani situasi kegawatdaruratan dengan cepat dan tepat.

Metode Pengembangan Aplikasi

  1. Analisis Kebutuhan Pengguna
    Menentukan tujuan pengembangan aplikasi ini untuk meningkatkan ketrampilan klinis bagi mahasiswa keperawatan dalam praktikum skillab triase. Fokus utama adalah mengatasi kendala jadwal dan kompleksitas sewa talenta dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR). Aplikasi ini dirancang untuk menghadirkan pasien virtual sesuai permintaan, menghilangkan kebutuhan sewa talenta yang rumit, dan menyederhanakan proses jadwal tanpa harus bergantung pada ketersediaan pasien dan jadwal rumah sakit dalam pembelajaran.
  2. Desain Low Fidelity & High Fidelity
    Pembuatan desain aplikasi melibatkan dua tahap, yaitu desain awal sederhana (low fidelity) menggunakan draw.io untuk sketsa konsep kasar, dan desain yang lebih terinci (high fidelity) dengan Figma & Sketchup. Pendekatan ini memastikan perhitungan seksama terhadap setiap aspek aplikasi, menghasilkan storyboard yang mendetail. Dengan tahap high fidelity yang jelas, diharapkan mengurangi revisi saat pengembangan aplikasi virtual reality.
  3. Pemodelan & Animasi 3D
    Pembuatan model dan animasi tiga dimensi untuk merepresentasikan lingkungan dan skenario dalam aplikasi dilakukan dalam dua tahap utama: pengembangan 3D Environment dan 3D Object. Pada tahap pertama, pembuatan 3D Environment melibatkan pengembangan lingkungan instalasi gawat darurat rumah sakit secara lengkap. Sedangkan pada tahap kedua, pembuatan 3D Object dilakukan secara terpisah untuk objek-objek yang dapat diinteraksi atau dipegang oleh pengguna, seperti pasien dengan kondisi nyeri dada dan luka gores, komputer rekam medis elektronik (EHR), serta ambulans. Pendekatan ini memastikan bahwa lingkungan dan objek dalam aplikasi memberikan pengalaman interaktif dan realistis.
  4. Efek Suara & Rekaman Suara
    Integrasi efek suara bertujuan untuk meningkatkan realisme aplikasi, termasuk merekam suara pasien untuk memberikan dimensi realistis pada pengalaman pelatihan. Tahap ini mencakup beberapa efek suara seperti suara interaksi (click), suara screening sukses/gagal, suara emergency, sound code blue button, suara perawat berjalan, suara troli masuk ruangan, dan suara menutup gorden pasien. Selain itu, pada tahap rekaman suara, melibatkan perekaman suara pasien dengan kondisi nyeri dada dan luka gores, serta suara pemberitahuan pasien untuk memasuki ruangan sesuai dengan Emergency Severity Index. Integrasi suara ini diharapkan memberikan pengalaman pelatihan yang lebih mendalam dan realistis bagi pengguna.
  5. Pengembangan Aplikasi Virtual Reality dengan Unity
    Tahapan high fidelity, termasuk desain, model 3D, efek suara, dan rekaman suara, diimplementasikan ke dalam aplikasi menggunakan platform pengembangan Unity dengan integrasi Oculus SDK for Unity. Penggunaan Oculus SDK memastikan kesesuaian dan optimalitas aplikasi untuk perangkat hardware seperti headset Oculus, memaksimalkan pengalaman pengguna virtual reality. Proses ini menyatukan semua elemen sesuai standar high fidelity, menciptakan aplikasi yang realistis dan interaktif dalam lingkungan virtual.
  6. Uji Aplikasi dan Perbaikan
    Aplikasi menjalani proses pengujian yang melibatkan identifikasi bug, evaluasi kinerja, dan pengujian aspek-usability. Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas aplikasi. Selanjutnya, dilakukan Usability Testing dengan melibatkan 5 mahasiswa keperawatan. Proses ini mengevaluasi apakah sistem berjalan dengan baik dan mengumpulkan feedback untuk perbaikan lebih lanjut. Dengan melibatkan pengguna langsung, diharapkan mendapatkan wawasan berharga untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan kualitas keseluruhan aplikasi.
  7. Distribusi melalui Oculus Quest
    Setelah melalui tahap pengembangan dan pengujian, aplikasi akan didistribusikan kepada pengguna akhir melalui perangkat keras headset Oculus Quest. Pendistribusian ini bertujuan memberikan pengalaman VR yang optimal kepada pengguna. Dengan menggunakan perangkat keras ini, diharapkan pengguna dapat mengakses dan menjalankan aplikasi secara langsung pada headset Oculus Quest, memaksimalkan kenyamanan dan kualitas pengalaman virtual reality.

Metode ini memastikan bahwa pengembangan aplikasi dilakukan secara sistematis dan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta memanfaatkan teknologi VR secara efektif.

Aplikasi ini dikembangkan oleh Hersinta Retno Martani, S.Kep., Ns., M.Kep dari Departemen Keperawatan Dasar dan Emergensi FK-KMK UGM.

Jangan ragu untuk menghubungi kami jika Anda memiliki pertanyaan atau tertarik untuk mewujudkan ide Anda melalui pengembangan aplikasi virtual reality yang inovatif. Kami siap membantu menjadikan ide Anda menjadi kenyataan.

AMBAR SETYAWAN
Telepon / WhatsApp: +62 899 540 6762
Email: ambar@vilabs.id / myambarsetyawan@gmail.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.